Keberadaan Umat Yahudi yang Haq dan Keaslian Taurat di Zaman Nabi Muhammad | QS 7:159 - Ummatun Yahduuna Bialhaqqi

A. PENGANTAR
Tuduhan bahwa di zaman Muhammad, tidak ada lagi Taurat yang asli adalah sesuatu yang tidak sesuai Quran. Jika prasangka disingkirkan, hati yang bersih tetap tinggal, umat Islam seharusnya membuka pikirannya untuk memahami Quran secara holistik sehingga argumen-argumen pembelaan terhadap klaim yang tidak berdasar pada keseluruhan maksud Quran bisa diminimalisir bahkan dihilangkan. Kita akan membahas beberapa ayat Quran dalam tulisan kali ini dengan mendasarkan diri pada dalil QS 7:159-160.

B. DALIL QURAN
QS 7:159-160 (Al-A'raaf - Tempat Tertinggi, Urutan Turun Quran: 39, Makkiyah)
wamin QAWMI muusaa UMMATUN YAHDUUNA BIALHAQQI wabihi ya'diluuna
Dan di antara KAUM Musa itu terdapat suatu UMAT yang memberi petunjuk (kepada manusia) dengan hak dan dengan yang hak itulah mereka menjalankan keadilan.
waqaththha'naahumu ITSNATAY ASYRATA ASBAATHAN UMAMAN ...
Dan mereka Kami bagi menjadi DUA BELAS SUKU (Arab: umaman, umat) yang masing-masingnya berjumlah besar ...

Perikop: QS 7:103-171 Kisah Nabi Musa As

C. TAFSIR (1)
Ibn Kathir
(A party of the people of the Scripture stand for the right, they recite the verses of Allah during the hours of the night, prostrating themselves in prayer) 3:113, (And there are, certainly, among the People of the Scripture, those who believe in Allah and in that which has been revealed to you, and in that which has been revealed to them, humbling themselves before Allah. They do not sell the verses of Allah for a small price, for them is a reward with their Lord. Surely, Allah is Swift in account.) 3:199 (Those to whom We gave the Scripture before it, they believe in it (the Qur'an). And when it is recited to them, they say: "We believe in it. Verily, it is the truth from our Lord. Indeed even before it we have been from those who submit themselves. These will be given their reward twice over, because they are patient.)28:52-54, and (Verily, those who were given knowledge before it, when it (this Qur'an) is recited to them, fall down on their faces in humble prostration. And they say: "Glory be to our Lord! Truly, the promise of our Lord must be fulfilled.'' And they fall down on their faces weeping and it increases their humility.)17:107-109

Sayyid Abul Ala Maududi - Tafhim al-Qur'an
... The majority of the translators render v. 159 like this: "Among the people of Moses there is a group that guides and decides in accordance with the Truth". They mean to say that there existed such a group among the Jews at the time of the Revelation of the Qur'an. But from the context in which this occurs, we conclude that there was such a group of good people among the Israelites during the time of Prophet Moses. This has been mentioned here to show that there were some good people even at that time, when the Israelites had gone to the lowest level of moral and spiritual degradation and adopted the worship of the golden calf, and were punished by Allah. ...

Ibn ‘Abbâs
159 (And of Moses' folk there is a community) a group (who lead with) enjoin (truth and establish justice therewith) they act upon the Truth. These are those beyond the river al-Raml.
160 (We divided them into twelve tribes, nations) tribe by tribe: nine tribes and a half towards the East, where the sun rises, beyond China, on the river al-Raml (also called Jordan), and two tribes and a half all over the world;

D. PEMBAHASAN
Menjawab pertanyaan: "siapakah yang dimaksud dengan umat yang haq dalam ayat 159?" tidaklah mudah. Hal ini dikarenakan ketika kita membaca ayat selanjutnya (160) dengan jelas bahwa dikatakan umat yang haq itu terbagi ke dalam 12 suku. Artinya yang di maksud 'umat yang haq' ini adalah bani Israil. Namun, jika dicermati lebih jauh lagi, kita akan menemukan bahwa ayat 159 berbicara tentang dua hal: kaum (Arab: qawwmi) & umat (Arab: ummatun), dan ayat 160 tidak berbicara tentang 'kaum' lagi melainkan umat (Arab: umaman, yang diterjemahkan menjadi 'suku' oleh ulama Indonesia) (2).

Menarik juga untuk dicermati bahwa kalimat "itsnatay asyrata" dalam ayat 160 mengandung makna: dua (itsnatay) dan sepuluh (asyrata) (3). Sejarah menyebutkan bangsa Israel pasca pembuangan ke Babel memang terbagi menjadi dua, yaitu: Yahudi (dua suku) dan Samaria (sepuluh suku). Berdasarkan hal ini, maka untuk menjawab pertanyaan siapakah umat yang haq yang dimaksud oleh penulis Quran dalam ayat 159 terletak pada pilihan antara Yahudi dan Samaria. Tidak mungkin Samaria menjadi pilihan sebagai 'umat yang haq' sebab Israel pasca pembuangan yang berada di Yerusalem di zaman Isa adalah umat Yahudi.

Yang menarik selanjutnya adalah ketika para penafsir mengaitkan keberadaan umat yang haq itu secara sinambung hadir dalam sejarah Israel sejak Musa hingga zaman nabi Muhammad (bnd. QS 46:10) (4).
Kathir mengutip beberapa ayat:
3:113 Mereka itu tidak sama; di antara Ahli Kitab itu ada golongan yang berlaku lurus, mereka membaca ayat-ayat Allah pada beberapa waktu di malam hari, sedang mereka juga bersujud (sembahyang).
3:199 Dan sesungguhnya diantara ahli kitab ada orang yang beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kamu dan yang diturunkan kepada mereka sedang mereka berendah hati kepada Allah dan mereka tidak menukarkan ayat-ayat Allah dengan harga yang sedikit. Mereka memperoleh pahala di sisi Tuhannya. Sesungguhnya Allah amat cepat perhitungan-Nya.

Kathir kemudian mengutip pula QS 28:52-54 dimana dinyatakan bahwa umat yang haq yang berada di zaman Muhammad itu mendapatkan dua bagian (ayat 54, ajrahum marratayni).

QS 28:52-54 (Al-Qashash - Kisah-Kisah, Urutan Turun Quran: 49, Makkiyah)

52 alladziina aataynaahumu alkitaaba min qablihi hum bihi yu/minuuna
Orang-orang yang telah Kami datangkan kepada mereka Al Kitab sebelum Al Qur'an, mereka beriman (pula) dengan Al Qur'an itu.
53 wa-idzaa yutlaa 'alayhim qaaluu aamannaa bihi innahu alhaqqu min rabbinaa innaa kunnaa min qablihi muslimiina
Dan apabila dibacakan (Al Qur'an itu) kepada mereka, mereka berkata: "Kami beriman kepadanya; sesungguhnya; Al Qur'an itu adalah suatu kebenaran dari Tuhan kami, sesungguhnya kami sebelumnya adalah orang-orang yang membenarkan(nya).
54 ulaa-ika yu/tawna ajrahum marratayni bimaa shabaruu wayadrauuna bialhasanati alssayyi-ata wamimmaa razaqnaahum yunfiquuna
Mereka itu diberi pahala dua kali disebabkan kesabaran mereka, dan mereka menolak kejahatan dengan kebaikan, dan sebagian dari apa yang telah Kami rezkikan kepada mereka, mereka nafkahkan.

Mendapat pahala dua bagian ini menurut Jalalayn adalah karena memercayai Taurat dan Quran (5): "Those will be given their reward twice over, for believing in both Scriptures, for the patience they showed, for having been steadfast in implementing [the prescriptions in] them; and they ward off, from themselves, evil with good, and expend, give as voluntary alms, of that which We have provided them." Begitupula Kathir menyebut hal yang sama: " ... (These will be given their reward twice over, because they are patient,) means, those who have this characteristic -- that they believed in the first Book and then in the second. ... "

E. KESIMPULAN

◾ Umat yang haq yang di maksud QS 7:159 adalah umat Yahudi yang berada di zaman Muhammad yang disebut memercayai Muhammad dan Quran karena pembacaan mereka terhadap Taurat (bnd. QS 28:52-54).
◾ Umat yang haq yang berada di zaman Muhammad ini membaca Taurat yang (diklaim) tidak ditahrif (diubah-ubah) sehingga memercayai kenabian Muhammad. Jika demikian, keberadaan Taurat yang asli di zaman Muhammad pada 620an Masehi tetaplah ada melalui keberadaan umat yang haq ini.
◾ Dalam catatan yang lain (6), Theos telah mengungkapkan pula bahwa tuduhan tahrif kepada Taurat lebih tepat maknanya apabila dipahami bahwa telah terjadi perbedaan tafsir ketika membaca kitab Taurat yang sama yang ada di zaman Muhammad. Bagi umat Yahudi yang akhirnya memercayai kenabian Muhammad, mereka dikatakan umat yang haq. Sedangkan bagi Yahudi yang berbeda tafsirnya ketika membaca kitab Taurat yang sama di zaman Muhammad, dikatakan bahwa mereka tidak membaca Taurat dengan bacaan yang haq (telah mentahrif).

-------
Footnote
(1) http://quranx.com/Tafsirs/7.159
(2) http://corpus.quran.com/wordbyword.jsp?chapter=7&verse=160
(3) Ibid.
(4) QS 46:10 Katakanlah: “Terangkanlah kepadaku, bagaimanakah pendapatmu jika Al Quran itu datang dari sisi Allah, padahal kamu mengingkarinya dan seorang saksi dari Bani Israil mengakui (kebenaran) yang serupa dengan (yang tersebut dalam) Al Quran lalu dia beriman, sedang kamu menyombongkan diri. Sesungguhnya Allah tiada memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim”.
(5) http://quranx.com/Tafsirs/28.54
(6) Lih. https://kristengagalmurtad.blogspot.com/2018/09/yahudi-nasrani-yang-membaca-taurat-dan-injil-dengan-bacaan-yang-haq.html