Yahya: Membenarkan Isa itu Kalimat Allah, Sayyidan dan Al Hashur | QS 3:39 - Mushaddiqan Bikalimatin Mina Allaahi Wasayyidan Wahashuuran


A. PENGANTAR

Paling tidak di tulisan ini membuktikan bahwa tidak semua nabi dalam pemahaman Islam itu menikah. Ada pula nabi yang disebut Al Hashur. Dalam beberapa perdebatan, debater Islam selalu berkata bahwa QS 3:39 berbicara tentang Yahya. Akan tetapi setelah Theos melihat Syntax dari QS 3:39 bisa kita simpulkan bahwa kalimat, "MUSHADDIQAN BIKALIMATIN MINA ALLAAHI WASAYYIDAN WAHASHUURAN" merujuk pada tugas Yahya dalam mengkonfirmasi bahwa Isa adalah Kalimat Allah - Sayyidan - Al Hashur (1)

Mengutip Imam Syafi'i (2) "Al-Hashur adalah orang yang menahan diri dari hubungan seksual dan tidak dianjurkan untuk menikah." (Al-Umm, Bab Ma Ja a Fi Amr An-Nikah).

B. DALIL QURAN

QS 3:39 (Ali Imran - Keluarga Imran, Urutan Turun Quran: 89, Madaniyah)
fanaadat-hu almalaa-ikatu wahuwa qaa-imun yushallii fii almihraabi anna allaaha yubasysyiruka biyahyaa MUSHADDIQAN BIKALIMATIN MINA ALLAAHI WASAYYIDAN WAHASHUURAN wanabiyyan mina alshshaalihiina

Kementrian Agama (3)
Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakariya, sedang ia tengah berdiri melakukan shalat di mihrab (katanya): "Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang puteramu) Yahya, yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah, menjadi ikutan, MENAHAN DIRI (dari hawa nafsu) dan seorang Nabi termasuk keturunan orang-orang saleh".

Terjemahan Prof. Mahmud Yunus (4)
Kemudian malaikat menyeru Zakaria, ketika dia berdiri bersembahyang di mehrab. Sesungguhnya Allah memberi khabar gembira kepadamu dengan (seorang anak), Yahya, yang membenarkan kalimat dari Allah (yakni Isa), dan menjadi ikutan dan SANGAT SUCI serta menjadi nabi diantara orang-orang yang saleh.

Pickthal (5)
And the angels called to him as he stood praying in the sanctuary: Allah giveth thee glad tidings of (a son whose name is) John, (who cometh) to confirm a word from Allah LORDLY, CHASTE, a prophet of the righteous.

Mohsin Khan
Then the angels called him, while he was standing in prayer in Al-Mihrab (a praying place or a private room), (saying): "Allah gives you glad tidings of Yahya (John), confirming (believing in) the word from Allah [i.e. the creation of 'Îsa (Jesus) عليه السلام, the Word from Allah ("Be!" - and he was!)], noble, KEEPING AWAY FROM SEXUAL RELATIONS WITH WOMEN, a Prophet, from among the righteous."

Saheeh
So the angels called him while he was standing in prayer in the chamber, "Indeed, Allah gives you good tidings of John, confirming a word from Allah and [who will be] honorable, ABSTAINING (FROM WOMEN), and a prophet from among the righteous."

Malay
Lalu ia diseru oleh malaikat sedang ia berdiri sembahyang di Mihrab, (katanya): "Bahawasanya Allah memberi khabar yang mengembirakanmu, dengan (mengurniakanmu seorang anak lelaki bernama) Yahya, yang akan beriman kepada Kalimah dari Allah, dan AKAN MENJADI KETUA, dan juga akan MENAHAN DIRI DARI BERKAHWIN, dan akan menjadi seorang Nabi dari orang-orang yang soleh".

C. TAFSIR (6)

Jalalayn
... John, who shall confirm a WORD, BEING, from God, namely, Jesus, that he is God’s Spirit; he is referred to as [God’s] ‘Word’, because he was created through the word kun, ‘Be’; A LORD, with a following, and ONE CHASTE, FORBIDDEN FROM WOMEN , and a prophet of the righteous’: it is said that HE NEVER SINNED and never so intended.

Al-Qushairi
... His saying 'who shall confirm a Word from God (Allāh)' means his confirmation of the word Allāh by which he worshipped Him, or that he was brought into being (mukawwan) by the Word of God. ... It is said lord because he did not seek any station for himself, nor did he view himself as having any worth. When he dedicated himself in humility to God in every way, He caused him to rise above the group and made him a lord to all.

Ibn Kathir
... Allah said next, (believing in the Word from Allah) Al-`Awfi reported that Ibn `Abbas said, and also Al-Hasan, Qatadah, `Ikrimah, Mujahid, Abu Ash-Sha`tha, As-Suddi, Ar-Rabi` bin Anas, Ad-Dahhak, and several others said that the Ayah,(believing in the Word from Allah) means, "Believing in `Isa, son of Maryam.''
Abu Al-`Aliyah, Ar-Rabi` bin Anas, Qatadah and Sa`id bin Jubayr said that Allah's statement, (And Sayyidan) means, a wise man. Ibn `Abbas, Ath-Thawri and Ad-Dahhak said that Sayyidan means, "The noble, wise and pious man.'' Sa`id bin Al-Musayyib said that Sayyid is the scholar and Faqih. `Atiyah said that Sayyid is the man noble in behavior and piety. `Ikrimah said that it refers to a person who is not overcome by anger, while Ibn Zayd said that it refers to the noble man. Mujahid said that Sayyidan means, honored by Allah. ...

Kashani
that 'God gives you good tidings of John, of the intellect in act, confirming, Jesus of the heart, believing in him, as he is Word from God, SANCTIFIED AS HE IS ABOVE THE WORLD OF BODIES AND MATERIAL GENERATION, A LORD, TO ALL OF FACULTIES, ...

Ibn Abbas
... (Allah giveth thee glad tidings of John) a son whose name is John, ((who cometh) to confirm a Word from Allah) Jesus son of Mary that he will be a word from Allah, created without a father, (LORDLY) who is clement when wronged, (chaste) HAS NO DESIRE FOR WOMEN,

D. PEMBAHASAN

Coba Anda perhatikan terjemahan yang sedikit 'disembunyikan' oleh Depag RI, "... Yahya, yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah, menjadi ikutan, ...". Sic. Apa itu "menjadi ikutan"? Kalimat aneh ("menjadi ikutan") ini datang dari kata arab: WASAYYIDAN. Kata tersebut secara etimologis (7) muncul juga di QS 33:67 dan diterjemahkan menjadi pemimpin. Terjemahan Pickthal lebih jujur, "to confirm a word from Allah LORDLY" (bnd. Malay: AKAN MENJADI KETUA). Ini jelas merujuk pada Isa, bukan Yahya. Lihat kembali penjelasan Jalalayn yang menyatakan bahwa ayat tersebut adalah betul tentang Yahya yang bertugas mengkonfirmasi tentang Isa Almasih.

Dari tafsir kita bisa melihat beberapa fakta menarik. Jalalayn menyebut Isa: "ONE CHASTE, FORBIDDEN FROM WOMEN". Ini menunjukkan kesucian Isa menurut teolog Islam adalah termasuk dalam hal Isa tidak menikah. Prof. Yunus bahkan menyebut "sangat suci". Kahn bahkan lebih spesifik: "KEEPING AWAY FROM SEXUAL RELATIONS WITH WOMEN".

Satu-satunya perbedaan datang dari Ibn Kathir, yang menyebut:
... (And Hasuran) does not mean he refrains from sexual relations with women, but that he is immune from illegal sexual relations. This does not mean that he does not marry women and have legal sexual relations with them, for Zakariyya said in his supplication for the benefit of Yahya, (Grant me from You, a good offspring), meaning, grant me a son who will have offspring, and Allah knows best. ...

Akan tetapi, Ibn Kathir menafsir "Hasuran" tersebut dalam konteks Yahya (didasari doa Zacharia, bukan data teolog Islam lainnya), sedangkan penafsir lain yang menyebut "suci tidak kawin" untuk konteks Isa. Kuncinya ada di kata "sayyidan" itu. Sebab sayyidan merujuk pada Isa, bukan Yahya (mungkin di sinilah letak "kepentingan" menyembunyikan arti 'sayyidan' karena sayyidan itu adalah lord of all yang hanya ditujukan pada Isa, bukan Yahya).

Paling menarik dari antara semua tentu pernyataan Al-Qushairi:
... His saying 'who shall confirm a Word from God (Allāh)' means his confirmation of the word Allāh by which he worshipped Him, or that he was brought into being (mukawwan) by the Word of God. ... It is said lord because he did not seek any station for himself, nor did he view himself as having any worth. When he dedicated himself in humility to God in every way, He caused him to rise above the group and made him a lord to all.

Perhatikan kalimat:
"When he dedicated himself IN HUMILITY (bnd. that he was brought into being (mukawwan) by the Word of God) to God in every way, He caused him to rise above the group and made him a lord to all."

Ini Injil sekali. Sang Firman yang dalam kemanusiawiannya dijadikan ... Made him (Isa) A LORD TO ALL.

Theos beberapa kali membahas topik ini dengan debater Islam. Hasilnya mereka menyanggah bahwa Al Hashur yang dimaksud dalam ayat itu adalah dikenakan untuk Isa. Padahal, dari data yang kita bisa baca di atas, cukup bukti untuk menyatakan bahwa Al Hashur yang di maksud di ayat QS 3:39 adalah merujuk pada Isa yang dibenarkan oleh Yahya.

Paling tidak, catatan ini bisa membuka pikiran umat Islam yang berpikir tunggal bahwa "semua nabi yang diklaim dalam Quran" adalah pasti memiliki istri. Faktanya tidak demikian. Entah Isa atau Yahya dinyatakan Quran sebagai seorang Nabi yang Hashur - tidak menikah. Theos sih menganggap bahwa kalimat "... biyahyaa MUSHADDIQAN BIKALIMATIN MINA ALLAAHI WASAYYIDAN WAHASHUURAN wanabiyyan mina alshshaalihiina" ini berarti Yahya sedang membenarkan, mengkonfirmasi bahwa Isa itu adalah Kalimat Allah, Sayyidan dan Alhashur. Sangat tidak logis jika mengatakan bahwa Yahya di situ sedang mengkonfirmasi dirinya sendiri.

-------
Footnote
(1) http://corpus.quran.com/treebank.jsp?chapter=3&verse=39&token=16)
(2) Tafsir Imam Syafi'i Jilid 1, Surah Alfatiha - Surah Ali Imran (Jakarta: Almahira, 2008), hlm. 543.
Lih. https://books.google.co.id/books?id=x3H-fB7BI1MC&pg=PA543&dq=al+hashur+syafi%27i&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjZ0P6NkZHQAhUMso8KHVWODKQQ6AEIGzAA#v=onepage&q=al%20hashur%20syafi'i&f=false
(3) http://alquranalhadi.com/index.php/kajian/tema/2001/yahya-adalah-panutan-berkemampuan-menahan-diri-dari-hawa-nafsu-dan-seorang-nabi-di-antara-orang-orang-saleh
(4) http://tafsirmahmudyunus.blogspot.co.id/search/label/003%20-%20Al%20Imran?m=1
(5) http://www.searchtruth.com/chapter_display_all.php?chapter=3&from_verse=39&to_verse=39&mac=&translation_setting=1&show_yusufali=1&show_shakir=1&show_pickthal=1&show_mkhan=1&show_saheeh=1&show_melayu=1
(6) http://quranx.com/Tafsirs/3.39
(7) http://corpus.quran.com/qurandictionary.jsp?q=swd#(3:39:16)