Baitul Izzah dan Kesehakikatan Kalimatullah Qadim dengan Allah | QS 17:106 - Tanziilaan

A. PENGANTAR
Seandainya umat Islam mengerti akan makna qadim-nya (kekekalan) Quran yang sehakikat dengan dzat Allah, mereka selangkah lebih dekat lagi untuk berjumpa dengan Yesus Kristus, sang Kalamullah Qadim.

B. DALIL QURAN
QS 17:106 (Al-Israa - Perjalanan Di Malam Hari, Urutan Turun Quran: 50, Makkiyah)
waqur-aanan faraqnaahu litaqra-ahu 'alaa alnnaasi 'alaa muktsin WANAZZALNAAHU TANZIILAAN
Dan Al Qur'an itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia DAN KAMI MENURUNKANNYA BAGIAN DEMI BAGIAN.

C. TAFSIR (1)
Ibn Kathir
... (And (it is) a Qur'an which We have divided), The word translated here as "We have divided'' may be read in two ways. If it is read as "Faraqnahu'', with no Shaddah, the meaning is: `We have made it depart from Al-Lawh Al-Mahfuz to BAYT AL-`IZZAH in the lowest heaven, then it was revealed in stages to the Messenger of Allah, according to events, over a period of twenty-three years.' This was narrated by `Ikrimah from Ibn `Abbas. It was also narrated that Ibn `Abbas read it as "Farraqnahu'', with a Shaddah, meaning, `We revealed it Ayah by Ayah, and have explained it and made it clear.' ...

D. PEMBAHASAN
Riwayat Ibn Abbas menegaskan sebuah pandangan tradisional bahwa Quran diturunkan sekaligus dan menjadi dasar bagi argumen teologis kalangan Asy’ariyah di belakang hari yang menyatakan bahwa Quran yang merupakan kalamullah adalah bagian dari sifat Dzatiyah Tuhan. Di sini, mereka mendefinisikan sifat sebagai “sesuatu yang berbeda dengan Dzat, tetapi tidak bisa dipisahkan dari Dzat-Nya”. Argumen inilah yang meneguhkan pandangan teologis kelompok ini bahwa Quran bersifat kekal (qadim), karena Quran menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari sifat dzat Allah yang kekal, yaitu sifat kalam. (2)

Selain QS 17:106, Ibn Kathir kembali mengutip pandangan Ibn Abbas tersebut di kala menafsirkan ayat di bawah ini:

QS 25:33 (Al-Furqaan - Pembeda, Urutan Turun Quran: 42, Makkiyah)
walaa ya/tuunaka bimatsalin illaa ji/naaka bialhaqqi wa-ahsana tafsiiraan
Tidaklah orang-orang kafir itu datang kepadamu (membawa) sesuatu yang ganjil, melainkan Kami datangkan kepadamu suatu yang benar dan yang paling baik penjelasannya.

Ibn Kathir QS 25:33, “… Abu Abdur-Rahman An-Nasa'i recorded that Ibn `Abbas said, The Qur'an was sent down all at once to the first heaven on Laylatul-Qadr (the Night of Power), then it was revealed over twenty years. …” (3)

-------
Footnote
(1) https://quranx.com/Tafsirs/17.106
(2) https://ulumulquran2010.wordpress.com/2012/04/28/al-quran-qadim-atau-hadis/
(3) https://quranx.com/Tafsirs/25.33

Artikel Terkait Lainnya
https://al-amindaud.blogspot.com/2009/02/al-quran-itu-qadim.html
https://islamqa.info/id/100585