Seven Sleepers of Ephesus: Legenda Kristen Trinitarian yang Diklaim sebagai Umat Beriman (Islam) | QS 18:9 - Ashhaaba Alkahfi

A. PENGANTAR
Kita sudah banyak menemukan klaim Islam di Quran yang terbukti bila dikaji secara historis akan menunjukkan bahwa penulis Quran adalah manusia yang tidak mengenal sejarah. Dalam tulisan ini akan (sekali lagi) dibuktikan bahwa penulis Quran betul-betul klaimer sejati. Semua data yang akan Anda baca bisa anda temukan dalam kitab-kitab tafsir Islam sendiri seperti tafsir Ibn Abbas, Jalalayn dan Ibn Kathir.

B. DALIL QURAN
Terlalu panjang untuk dikutip seluruh ayatnya. Anda bisa membaca seluruh ayatnya sendiri. QS 18:9-26 (Al-Kahfi - Gua, Urutan Turun Quran: 69, Makkiyah) "Tentang beberapa pemuda yang bersembunyi di goa dari kejaran Kaisar pagan. Dari ayat 25 kita tahu bahwa para pemuda itu (dan Kithmir, seekor anjing) tertidur di goa selama 309 tahun namanya"

C. PEMBAHASAN
Sekilas, jika Anda membaca begitu saja cerita tersebut dalam narasi Quran tentu tidak terlihat masalahnya. Masalah akan terlihat ketika Anda meneliti historisnya.

◾ MASA PENGEJARAN (SEBELUM TERTIDUR)

Tokoh Historis: Kaisar Duqyanus (Decius)

Dalam tafsir QS 18:14 (1), Ibn Abbas dan Sayyid Abul Ala Maududi menyebutkan bahwa Kaisar yang menjadi musuh dan mengejar pemuda beriman tersebut adalah Kaisar Decius yang hidup di tahun 249 Masehi. " ... when they left the disbelieving emperor Decius (Duqyanus) (and said: Our Lord is the Lord of the heavens and the earth. ... "

Kekaisaran Romawi baru bertobat menjadi Kristen di tahun pemerintahan Kaisar Konstantinus Agung di tahun 300an M. Jadi sangat logis menyebut Kaisar Decius adalah Kaisar pagan yg memang secara historis bercita-cita mengembalikan kejayaan ajaran pagan Romawi dan menganggap orang-orang kristen sebagai salah satu penghambat.

◾ MASA PASCA TERBANGUN DARI TIDUR

Tokoh Histroris: Kaisar Yustafad (Yustinius)

Data penting kedua adalah penyebutan nama Kaisar Yustafad oleh ibn Abbas sewaktu menunjukkan masa terbangun dari tidurnya para pemuda tersebut dalam QS 18:21. "(And in like manner We disclosed them (to the people of the city)) the city of Ephesus, the believers among them and the disbelievers, and their king of the time was a believer called Yustafad, the king Decius had died long before that (that they might know) both the believers and disbelievers (that the promise of Allah) resurrection after death (is true) takes place, ..." (2).

Ini pun logis, Kaisar Yustafad (Yustinius) memang menjadi Kaisar di Romawi sekitar tahun 550an (simak: 249, Decius, + 309, masa tidur, hasilnya 558 Masehi).

Tempat Historis: Kota Efesus (Afsus)

Data terakhir yang menjadi penting adalah lokasi atau tempat kejadian perkara. Ibn Abbas (tafsir QS 18:19) menyebut lokasinya adalah kota Efesus (3).
"(And in like manner We awakened them), after 309 years, (that they might question one another) so that they might talk to one another. (A speaker from among them) this is their chief and leader: Maxmillian (Maksilmina) (said: How long have ye tarried) in this Cave after you slept? (They said: We have tarried a day) and when they left the cave and saw that the sun did set yet, they said: (or some part of a day. (Others) said) i.e. Maxmillian: (Your Lord best knoweth what ye have tarried) after you slept. (Now send one of you) Yamblichus (Yamlikha) (with this your silver coin unto the city) of Ephesus (Afsus),..."

Hanya sekedar mengingatkan bahwa salah satu konsili gerejawi (Kristen Trinitarian) adalah di kota Efesus di tahun 431 Masehi yang menyatakan sesat terhadap sekte-sekte Kristen saat mereka mengimani Yesus itu hanya ilahi saja atau Yesus itu hanya manusia saja. Sejak tahun 325 Masehi dan selanjutnya di kota Efesus menjadi basis komunitas Kristen Trinitarian dan dikuasai oleh pemerintahan Romawi yang Trinitarian. Ditambah lagi sejak tahun 325 (konsili Nicea), tidak ada satu pun Kaisar Romawi yag tidak memeluk agama Kristen (trinitarian).

D. KESIMPULAN
Berdasarkan data yang ada, memang menjadi fakta bahwa penulis Quran mengklaim orang-orang Kristen Trinitarian untuk diaku-aku sebagai "orang yg beragama atau beriman mirip Islam", padahal mereka Kristen Trinitarian.

Dalam perdebatan, ada seorang Islam yang berapologi dengan mengutip ayat ini:
18:19 Dan demikianlah Kami bangunkan mereka agar mereka saling bertanya di antara mereka sendiri. Berkatalah salah seorang di antara mereka: Sudah berapa lamakah kamu berada (disini?)”. Mereka menjawab: “Kita berada (disini) sehari atau setengah hari”. Berkata (yang lain lagi): “Tuhan kamu lebih mengetahui berapa lamanya kamu berada (di sini). Maka suruhlah salah seorang di antara kamu untuk pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini, dan hendaklah dia lihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah ia membawa makanan itu untukmu, dan hendaklah ia berlaku lemah-lembut dan janganlah sekali-kali menceritakan halmu kepada seorangpun.
18:20 Sesungguhnya jika mereka dapat mengetahui tempatmu, niscaya mereka akan melempar kamu dengan batu, atau memaksamu kembali kepada agama mereka, dan jika demikian niscaya kamu tidak akan beruntung selama lamanya”.

Apologi yang cukup baik namun kurang cermat.
Karena ayat 19-20 mengindikasikan bahwa pemuda beriman yang tertidur itu masih merasa bahwa mereka ada di zaman Kaisar Decius, ayat 19 "... Mereka menjawab: “Kita berada (disini) sehari atau setengah hari” ... Terlebih ketika kita membaca ayat 21 yang menyebutkan:
18:21 Dan demikian (pula) Kami mempertemukan (manusia) dengan mereka, agar manusia itu mengetahui, bahwa janji Allah itu benar, dan bahwa kedatangan hari kiamat tidak ada keraguan padanya. Ketika orang-orang itu berselisih tentang urusan mereka, orang-orang itu berkata: “Dirikan sebuah bangunan di atas (gua) mereka, Tuhan mereka lebih mengetahui tentang mereka”. Orang-orang yang berkuasa atas urusan mereka berkata: “Sesungguhnya kami akan mendirikan sebuah rumah peribadatan di atasnya”.

-------
Footnote:
(1) http://quranx.com/Tafsirs/18.14
(2) http://quranx.com/Tafsirs/18.21
(3) http://quranx.com/Tafsirs/18.19