Penolakan umat Islam terhadap Kitab Taurat yang disebut juga Pentateukh atau "Lima Kitab Musa" adalah penolakan terhadap pernyataan Allah Swt sendiri di Quran.A. PENGANTAR
B. DALIL QURAN
QS 2:53 (Al-Baqarah - Sapi Betina, Urutan Turun Quran: 87, Madaniyah)
wa-idz aataynaa muusaa ALKITAABA waALFURQAANA la'allakum tahtaduuna
Dan (ingatlah), ketika Kami berikan kepada Musa AL KITAB (Taurat) dan KETERANGAN yang membedakan antara yang benar dan yang salah, agar kamu mendapat petunjuk.
wa-idz aataynaa muusaa ALKITAABA waALFURQAANA la'allakum tahtaduuna
Dan (ingatlah), ketika Kami berikan kepada Musa AL KITAB (Taurat) dan KETERANGAN yang membedakan antara yang benar dan yang salah, agar kamu mendapat petunjuk.
Al-JalalaynC. TAFSIR (1)
And when We gave to Moses the Scripture, the Torah, and the Criterion (wa’l-furqān is an explicative supplement [of Torah]), that is, the one that discriminates (faraqa) between truth and falsehood and between what is licit and illicit, so that you might be guided, by it away from error.
Tafsîr Ibn ‘Abbâs
(And when We gave unto Moses the Scripture), the Torah, (and the Criterion) i.e. We showed in it the lawful and the unlawful, the commands and the prohibitions, as well as other things; ...
Mengawali pembahasan topik ini, kita harus tahu lebih dahulu ketika penulis Quran menyebut nama Taurat, yang dimaksud Taurat ini apa?D. PEMBAHASAN
QS 7:145 (Al-A'raaf - Tempat Tertinggi, Urutan Turun Quran: 39, Makkiyah)
WAKATABNAA LAHU FII AL-ALWAAHI MIN KULLI SYAY-IN MAW'IZHATAN WATAFSHIILAN LIKULLI SYAY-IN fakhudzhaa biquwwatin wa/mur qawmaka ya/khudzuu bi-ahsanihaa sauriikum daara alfaasiqiina
DAN TELAH KAMI TULISKAN UNTUK MUSA PADA LUH-LUH (TAURAT) SEGALA SESUATU SEBAGAI PELAJARAN DAN PENJELASAN BAGI SEGALA SESUATU; maka (Kami berfirman): "Berpeganglah kepadanya dengan teguh dan suruhlah kaummu berpegang kepada (perintah-perintahnya) dengan sebaik-baiknya, nanti Aku akan memperlihatkan kepadamu negeri orang-orang yang fasik.
WAKATABNAA LAHU FII AL-ALWAAHI MIN KULLI SYAY-IN MAW'IZHATAN WATAFSHIILAN LIKULLI SYAY-IN fakhudzhaa biquwwatin wa/mur qawmaka ya/khudzuu bi-ahsanihaa sauriikum daara alfaasiqiina
DAN TELAH KAMI TULISKAN UNTUK MUSA PADA LUH-LUH (TAURAT) SEGALA SESUATU SEBAGAI PELAJARAN DAN PENJELASAN BAGI SEGALA SESUATU; maka (Kami berfirman): "Berpeganglah kepadanya dengan teguh dan suruhlah kaummu berpegang kepada (perintah-perintahnya) dengan sebaik-baiknya, nanti Aku akan memperlihatkan kepadamu negeri orang-orang yang fasik.
Berdasarkan ayat tersebut, kita tahu bahwa yang dirujuk oleh penulis Quran tentang 'apa itu Taurat?' adalah yang diberikan kepada Musa di dalam luh-luh di bukit Sinai. Sepuluh Hukum YHWH; Decalog, yang bisa kita baca di Keluaran 20:1-17.
Kembali pada dalil ayat di topik bahasan kita, jadi apa yang dirujuk oleh penulis Quran tentang Al-Furqaana di ayat tersebut?
Mengutip Jalalayn, "... and the Criterion (wa’l-furqān is an explicative supplement [of Torah]), that is, the one that discriminates (faraqa) between truth and falsehood and between what is licit and illicit, ..."
Jadi, Al-Furqan adalah suatu keterangan tambahan yang diberikan Allah kepada Musa untuk menjelaskan apa yang boleh dan apa yang dilarang. Hal ini cocok dengan apa yang dinamakan oleh Yahudi sebagai Mitzvot (2). Mitzvot adalah aturan hukum yang mengikat Bani Israil sebagai suatu syariat Taurat yang tertulis dari Kitab Kejadian hingga Ulangan (Pentateukh, Lima Kitab Musa).
Berdasarkan kajian tersebut kita memiliki alasan untuk menyatakan bahwa Pentateukh adalah apa yang hendak dinyatakan penulis Quran ketika menyebut "ALKITAABA waALFURQAANA". Alkitab di ayat tersebut merujuk pada apa yang Musa terima di Gunung Sini dalam luh-luh batu dan Al Furqan adalah Mitzvot yang terdapat dalam kitab Kejadian hingga Ulangan yang disebut Pentateukh. Sebagai contoh, hukum tentang makanan halal haram tidak terdapat di dalam luh-luh Sinai itu, melainkan ada di kitab Imamat menjadi salah satu aturan yang dikumpulkan menjadi satu, Mitzvot.
-------
Footnote
(1) http://quranx.com/Tafsirs/2.53
(2) http://www.jewfaq.org/613.htm