Allah Mengutus Firman-Nya | QS 54:31 - Innaa Arsalnaa 'Alaihim Shayhatan

A. PENGANTAR
Sebelum membaca kajian note ini Anda dianggap telah memahami pemahaman Islam mengenai Kalamullah sebagai sifat Allah. Sifat terikat (sehakikat) dengan pemilik sifat atau dengan kata lain tepat seperti yang dinyatakan dalam Yohanes 1:1 "... Firman itu adalah Allah". Karena sifat Allah adalah ber-Firman, maka Firman-Nya adalah sama seperti Allah: Qadim.

Salah satu soalan yang disajikan dalam dialog Islam Kristen adalah perkara "Yesus yang diutus Allah". Dalam kajian note ini Anda bisa menemukan bahwa di dalam Taurat, Injil dan Quran, logika "Allah mengutus Firman-Nya" ini memang ada.

B. DALIL QURAN
QS 54:31 (Al-Qamar - Bulan, Urutan Turun Quran: 37, Makkiyah)
innaa ARSALNAA 'alayhim SHAYHATAN waahidatan fakaanuu kahasyiimi almuhtazhiri
Sesungguhnya KAMI MENIMPAKAN ATAS MEREKA SATU SUARA yang keras mengguntur, maka jadilah mereka seperti rumput kering (yang dikumpulkan oleh) yang punya kandang binatang.

C. PEMBAHASAN
Terjemahan indonesia yang Anda baca di atas agak dimodifikasi artinya jika membandingkan dengan teks Arabnya. Kata arab "arsalnaa" berasal dari akar kata (1) rā sīn lām (ر س ل) yang artinya mengutus (bnd. Qs 73:15, innaa arsalnaa ilaykum rasuulan - merujuk pada Muhammad diutus). Jadi sampai di sini Anda sudah mengetahui bahwa kata Arab arsalnaa di ayat 54:31 sebenarnya artinya adalah "mengutus atau mengirimkan", terjemahan "menimpakan" agak menyamarkan arti akar kata (ر س ل) sebagai pengutusan.

Allah mengutus kepada mereka shayhatan.
Shayhatan di terjemahkan dalam Qs 54:31 sebagai "satu suara yang keras mengguntur". Di dalam Quran, kata shayhatan yang berasal dari akar kata ṣād yā ḥā (ص ي ح), muncul sebanyak 13 kali (2).

Anda akan menyadari bahwa kalimat "Innaa Arsalnaa 'Alaihim Shayhatan" adalah Allah mengutus Firman-Nya ketika Anda juga melihat dalam ayat lainnya, kata Arab shayhatan ini juga merujuk pada "Suara Allah sendiri". Sila Anda perhatikan dua ayat di bawah ini:

QS 50:42 (Qaaf - Qaaf, Urutan Turun Quran: 34, Makkiyah)
yawma yasma'uuna ALSHSHAYHATA bialhaqqi dzaalika yawmu alkhuruuji
(Yaitu) pada hari mereka mendengar TERIAKAN dengan sebenar-benarnya itulah hari ke luar (dari kubur).

QS 30:25 (Ar-Ruum - Bangsa Romawi, Urutan Turun Quran: 84, Makkiyah)
wamin aayaatihi an taquuma alssamaau waal-ardhu bi-amrihi tsumma idzaa DA'AAKUM DA'WATAN mina al-ardhi idzaa antum takhrujuuna
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah berdirinya langit dan bumi dengan iradat-Nya. Kemudian apabila DIA MEMANGGIL KAMU SEKALI PANGGIL dari bumi, seketika itu (juga) kamu keluar (dari kubur).

Dalam kedua dalil Quran di atas Anda bisa mengetahui bahwa kata Arab shayhatan merujuk pada "Suara Allah" yang "memanggil manusia sehingga manusia itu keluar dari kubur".

D. KESIMPULAN
Baik di dalam Taurat, Injil maupun Quran eksistensi logika Allah mengutus sang Firman tidak diragukan lagi keberadaannya. Yesus memang adalah Firman-Nya yang Qadim yang diutus oleh Allah yang Qadim untuk menjadi manusia dan melaksanakan apa yang menjadi kehendak Allah: penyelamatan bagi umat manusia.

Yesaya 55:11
demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.

-------
Footnote
(1) http://corpus.quran.com/qurandictionary.jsp?q=rsl#(54:31:2)
(2) http://corpus.quran.com/qurandictionary.jsp?q=SyH#(54:31:4)