Menyoal Pemahaman Quran tentang Anak Allah - Suatu Perbandingan antara Latar Belakang Pagan Arab & Monotheisme Israel | QS 9:30 - Almasiihu Ibnu Allaahi ... Yudaahi-Uuna Qawla Alladziina Kafaruu Min Qablu

A. PENGANTAR
Ada jurang lebar dan dalam yang tidak mampu diatasi oleh penulis Quran ketika berbicara tentang term "Anak Allah". Jurang itu adalah latar belakang pagan Arab kafir (di Mekkah dan Madinah) yang memang memahami term "Anak Allah" tersebut sebagai sesuatu yang sangat harafiah (dalam kata: "walad") dan latar belakang sejarah monotheisme Israel dalam memahami term "Anak Allah".

Dalam tulisan ini kita akan melihat secara tekstual di Quran bahasa Arab, hal-hal apa saja yang membuat penulis Quran gagal paham dan terkesan memiliki "teologi pukul rata" terhadap Yahudi dan Nasrani di Arab dan menganggap mereka sama dengan Kafir Arab Jahiliyah dalam penggunaan term: "Anak Allah".

B. MENCARI DASAR BERPIKIR QURAN TENTANG TERM ANAK ALLAH (1)
QS 9:30 (At Taubah, Madaniyah, Urutan Turun 113)
waqaalati alyahuudu ‘UZAYRUN IBNU ALLAAHI waqaalati alnnashaaraa ALMASIIHU IBNU ALLAAHI dzaalika qawluhum bi-afwaahihim YUDAAHI-UUNA QAWLA ALLADZIINA KAFARUU MIN QABLU qaatalahumu allaahu annaa yu/fakuuna
Orang-orang Yahudi berkata: “UZAIR ITU PUTERA ALLAH” dan orang-orang Nasrani berkata: “ALMASIH ITU PUTERA ALLAH”. Demikianlah itu ucapan mereka dengan mulut mereka, MEREKA MENIRU PERKATAAN ORANG-ORANG KAFIR YANG TERDAHULU. Dilaknati Allah mereka , bagaimana mereka sampai berpaling?

Jika kita melihat beberapa data tafsir yang ada, maka akan nampaklah bahwa ternyata memang dalam pikiran penulis Quran, term "Anak Allah" yang disebut dalam ayat QS 9:30 diucapkan oleh Nasrani dan Yahudi itu dianggap meniru kafir pagan yang memang menganggap Allah kawin dengan Istri lalu beranak. Simak beberapa tafsir tentang hal ini:

Sayyid Abul Ala Maududi - Tafhim al-Qur'an
"Those who were involved in Kufr before them" were the Egyptians, the Greeks, the Romans, the Persians, etc. The Jews and the Christians were so influenced by their philosophies, their superstitions and fancies that they also invented erroneous creeds like theirs. (For details sec E.N. 101 of Al-Maidah).

Ibn Abbas bahkan tidak tanggung-tanggung menyamakan itu dengan kafir Mekkah: (And the Jews) the Jews of Medina (say: Ezra is the son of Allah, and the Christians) the Christians of Najran (say: The Messiah is the son of Allah. That is their saying with their mouths) with their tongues. (They imitate the saying of those who disbelieved of old) before them, i.e. the disbelievers of Mecca who said that al-Lat, al-'Uzza and Manat were His daughters, just as the Jews claimed that Ezra was the son of Allah and some of the Christians claimed that Jesus was the son of Allah, others that he was Allah's partner while there were others who said that he was Allah Himself or one god among three. (Allah (Himself) fights against them) Allah curses them. (How perverse are they!) from where do they get their lies?

So, penulis Quran memang memahami Yahudi dan Nasrani lepas dari konteks mereka dan "dihakimi" dalam konteks yang 'bukan mereka'. Mesir, Yunani, Romawi, Persia dan apalagi Mekkah, semua memiliki paham ‘tuhan yang kawin lalu istri tuhan melahirkan anak tuhan’.

C. DALIL QURAN & TAFSIR

◾ Penggunaan Term: Anak Allah (Arab: Walad) oleh Kafir Arab Jahiliyah.

QS 53:19-22 (An Najm, Makkiyah, Urutan Turun 23)
afara-aytumu allaata waal’uzzaa wamanaata altstsaalitsata al-ukhraa alakumu aldzdzakaru walahu al-untsaa tilka idzan qismatun dhiizaa
Maka apakah patut kamu (hai orang-orang musyrik) menganggap al Lata dan al Uzza, dan Manah yang ketiga, yang paling terkemudian (sebagai anak perempuan Allah)? Apakah (patut) untuk kamu (anak) laki-laki dan untuk Allah (anak) perempuan? Yang demikian itu tentulah suatu pembagian yang tidak adil.

QS 43:81 (Az Zukhruf, Makkiyah, Urutan Turun 63)
qul in kaana lilrrahmaani WALADUN fa-anaa awwalu al’aabidiina
Katakanlah, jika benar Tuhan Yang Maha Pemurah MEMPUNYAI ANAK, maka akulah (Muhammad) orang yang mula-mula memuliakan (anak itu).

◾ Penggunaan Term: Anak Allah (Arab: Ibn) oleh Yahudi dan Nasrani di Arab.

QS 5:18 (Al Maidah, Madaniyah, Urutan Turun 112)
waqaalati alyahuudu waalnnashaaraa NAHNU ABNAAU ALLAAHI wa-ahibbaauhu qul falima yu’adzdzibukum bidzunuubikum bal ANTUM BASYARUN MIMMAN KHALAQA yaghfiru liman yasyaau wayu’adzdzibu man yasyaau walillaahi mulku alssamaawaati waal-ardhi wamaa baynahumaa wa-ilayhi almashiiru
Orang-orang Yahudi dan Nasrani mengatakan: “KAMI INI ADALAH ANAK-ANAK ALLAH dan kekasih-kekasih-Nya”. Katakanlah: “Maka mengapa Allah menyiksa kamu karena dosa-dosamu?” (Kamu bukanlah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya), TETAPI KAMU ADALAH MANUSIA (BIASA) DI ANTARA ORANG-ORANG YANG DICIPTAKAN-NYA. Dia mengampuni bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Kepunyaan Allah-lah kerajaan antara keduanya. Dan kepada Allah-lah kembali (segala sesuatu).

QS 9:30 (At Taubah, Madaniyah, Urutan Turun 113)
waqaalati alyahuudu ‘UZAYRUN IBNU ALLAAHI waqaalati alnnashaaraa ALMASIIHU IBNU ALLAAHI dzaalika qawluhum bi-afwaahihim yudaahi-uuna qawla alladziina kafaruu min qablu qaatalahumu allaahu annaa yu/fakuuna
Orang-orang Yahudi berkata: “UZAIR ITU PUTERA ALLAH” dan orang-orang Nasrani berkata: “ALMASIH ITU PUTERA ALLAH”. Demikianlah itu ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati Allah mereka , bagaimana mereka sampai berpaling?

◾ Penggunaan term (Arab:) Ibn, yang bermakna kiyas.

QS 2:215 (Al-Baqarah - Sapi Betina, Urutan Turun Quran: 87, Madaniyah)
yas-aluunaka maatsaa yunfiquuna qul maa anfaqtum min khayrin falilwaalidayni waal-aqrabiina waalyataamaa waalmasaakiini waIBNI ALSSABIILI wamaa taf’aluu min khayrin fa-inna allaaha bihi ‘aliimun
Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: “Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan ORANG-ORANG YANG SEDANG DALAM PERJALANAN”. Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya.

D. ISRAEL MELAWAN PEMAHAMAN ALLAH MEMILIKI ISTRI: SUATU CONTOH DI TANAKH
Kitab Nabi Yeremia 7:16-20
7:16 "Tetapi engkau, janganlah berdoa untuk bangsa ini, janganlah sampaikan seruan permohonan dan doa untuk mereka, dan janganlah desak Aku, sebab Aku tidak akan mendengarkan engkau.
7:17 Tiadakah engkau melihat apa yang dilakukan mereka di kota-kota Yehuda dan di jalan-jalan Yerusalem?
7:18 Anak-anak memungut kayu bakar, bapa-bapa menyalakan api dan perempuan-perempuan meremas adonan untuk membuat penganan persembahan bagi ratu sorga, dan orang mempersembahkan korban curahan kepada allah lain dengan maksud menyakiti hati-Ku.
7:19 Hati-Kukah sebenarnya yang mereka sakiti, demikianlah firman TUHAN, bukankah hati mereka sendiri, sehingga mereka menjadi malu?
7:20 Sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: Sesungguhnya, murka-Ku dan kehangatan amarah-Ku akan tercurah ke tempat ini, ke atas manusia, ke atas hewan, ke atas pohon-pohonan di padang dan ke atas hasil tanah; amarah itu akan menyala-nyala dengan tidak padam-padam."


Coba Anda perhatikan kalimat ini, ayat 18: " .. persembahan bagi ratu sorga, dan orang mempersembahkan korban curahan kepada allah lain dengan maksud menyakiti hati-Ku". Penjelasan tafsirnya disebutkan begini: That they may provoke me to anger; noting rather the proper effects and consequences of their idolatries, than that they did propound to themselves such an end in doing it; but it seemed to be a kind of bidding open defiance to God, by which it appears they were all mad upon their idolatries; they were set upon it, as David’s heart was set upon the worship of God, Psalm 16:8 (2)

E. PERSOALAN
Yang paling sulit dihindari adalah fakta penulis Quran menghakimi Yahudi dan Nasrani tidak sesuai dengan konteks latar belakang pemahaman Yahudi dan Nasrani sendiri. Yang terjadi adalah mengambil konteks Mekkah (karena inilah perjumpaan paling awal Muhammad dengan kaum kafir) dan membawa bingkai paham kafir Mekkah dan dinamakan dengan Yahudi dan Nasrani sebagaimana bisa kita lihat dalam penjelasan tentang QS 9:30. This is really unfair.

Persoalan makin rumit jika kita melihat dalam teks lain (akan dibahas dalam note terpisah), fakta bahwa Muhammad bertemu dengan sekte sesat Kristen seperti Collyradians yang memahami dengan paham sesat bahwa Nasrani menyembah 3 Tuhan, yaitu: Allah + Maryam = Isa (Anak Allah).

Di sisi lain, seperti yang Anda bisa lihat, penulis Quran menggunakan kata "walad" yang dalam seluruh teks Quran memang disematkan dalam pengertian "anak hasil dari perkawinan antara seorang suami dengan istrinya". Sedangkan Yahudi dan Nasrani menggunakan kata "Ibn" yang di dalam teks Quran juga digunakan kata "Ibn" tersebut sebagai arti kiyas, bukan secara harafiah.

F. KESIMPULAN
Unfair.
Menempatkan konteks perjumpaan Muhammad dengan kafir Mekkah dan menempatkan itu pada pemahaman Yahudi dan Nasrani dalam perjumpaan mereka dengan Tuhan di konteks mereka yang jelas berbeda dengan konteks pagan kafir Mekkah.

Di sisi lain, menjadi aneh ketika Islam bertanya "Di mana dalam Injil, Yesus menyatakan diri sebagai Tuhan?" Aneh, karena jika merujuk pada Quran, Yesus di sebut sebagai "tuhan selain Allah" karena kesalah-pahaman penulis Quran terhadap term "Anak Allah" yang diucapkan Nasrani (dan Yahudi untuk Uzair).

Dalam teks Quran lainnya, penulis Quran memang memahami gelar "Anak Allah" sebagai "perbuatan melampaui hakikat kemanusiaan" atau dengan kata lain: menjadikan diri sebagai Tuhan, dan bukan manusia biasa.
QS 5:18 (Al Maidah, Madaniyah, Urutan Turun 112)
waqaalati alyahuudu waalnnashaaraa NAHNU ABNAAU ALLAAHI wa-ahibbaauhu qul falima yu’adzdzibukum bidzunuubikum bal ANTUM BASYARUN MIMMAN KHALAQA yaghfiru liman yasyaau wayu’adzdzibu man yasyaau walillaahi mulku alssamaawaati waal-ardhi wamaa baynahumaa wa-ilayhi almashiiru
Orang-orang Yahudi dan Nasrani mengatakan: “KAMI INI ADALAH ANAK-ANAK ALLAH dan kekasih-kekasih-Nya”. Katakanlah: “Maka mengapa Allah menyiksa kamu karena dosa-dosamu?” (Kamu bukanlah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya), TETAPI KAMU ADALAH MANUSIA (BIASA) DI ANTARA ORANG-ORANG YANG DICIPTAKAN-NYA. Dia mengampuni bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Kepunyaan Allah-lah kerajaan antara Dan kepada Allah-lah kembali (segala sesuatu).

Bnd. QS 56:60-61, QS 36:78-79.

Akhirul qalam,
Injil Yesus Kristus yang Ditulis oleh Rasul Yohanes (5:25)
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya saatnya akan tiba dan sudah tiba, bahwa orang-orang mati akan mendengar suara Anak Allah, dan mereka yang mendengarnya, akan hidup.

-------
Footnote
(1) http://quranx.com/Tafsirs/9.30
(2) http://biblehub.com/commentaries/jeremiah/7-18.htm